Memimpin dengan Strategi

Tidak hanya dalam perlombaan, menjadi pemimpin juga membutuhkan strategi. (Foto: Rahmat Isnaini)

Leadership is the ability to influence a group toward the achievement goals”. Kutipan tersebut diungkapkan Stephen P. Robbins, seorang penulis tentang manajemen dan perilaku organisasi. Kalimat yang disampaikan Robbins tersebut relevan dengan kemampuan kepala sekolah dalam memimpin suatu lembaga pendidikan. Kepala sekolah wajib menerapkan fungsi manajemen sekolah dengan baik agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab sebagai penggerak dalam menentukan arah kebijakan sekolah. Kepala sekolah merupakan penentu keputusan yang benar dan paling tepat dilakukan agar kualitas lembaga pendidikan yang dipimpinnya meningkat. Oleh karena itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap rencana serta program sekolah dan pelaksanaannya.

Kualitas kepemimpinan kepala sekolah tidak lepas dari keahlian dan gaya kepemimpinan yang dimiliki. Kepala sekolah adalah posisi yang menuntut keahlian dalam membaca dan memahami karakter, sifat, dan kepribadian guru sebagai rekan kerjanya. Gaya kepemimpinan merupakan cara kepala sekolah dalam memimpin lembaga pendidikan serta tenaga pendidik agar mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.

Selain keahlian dan gaya kepemimpinan, kepala sekolah membutuhkan strategi khusus agar tujuan pendidikan tercapai. Selain itu, lembaga pendidikan yang dipimpinnya mampu menorehkan prestasi membanggakan. Contoh strategi khusus ini dapat dilihat pada kepala SMKN 2 Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala SMKN 2 Buduran, Ernawati, menerapkan strategi SMART. SMART merupakan singkatan dari Serious, Motivation, Active, Relation, Target. Strategi ini diterapkan untuk meraih prestasi selama masa kepemimpinannya. Menurut Ernawati, meraih prestasi bukan perkara mudah. Seseorang yang berprestasi membutuhkan keyakinan, kerja keras, dan pengorbanan.

Serious dalam strategi SMART artinya Ernawati sebagai kepala sekolah harus serius dan tidak setengah-setengah dalam mengerjakan sesuatu. Motivation berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai motivator dalam mengoptimalkan kinerja guru. Active berarti kepala sekolah harus selalu aktif dalam menjalankan perannya memimpin sekolahnya. Relation dan Target berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam membangun hubungan antarindividu dan pembangunan nilai organisasi sebagai pondasi tercapainya tujuan sekolah.

Berkat strategi SMART dan kerja sama seluruh elemen sekolah, SMKN 2 Buduran mendapat berbagai predikat baik, seperti Sekolah Adiwiyata, Sekolah Ramah Anak, Lingkungan Sekolah Bersinar (Bersih Narkoba), dan Sekolah Anti Teroris. Selain itu, SMKN 2 Buduran juga berhasil memperoleh berbagai prestasi membanggakan seperti Juara Nasional Lomba Video Pembelajaran, Juara Lomba Akuntansi Tingkat Nasional, Juara BKK (Bursa Kerja Khusus) Tingkat Provinsi, dan Juara Umum LKS (Lomba Kompetensi Siswa) Wilayah Kerja 1.

Berbagai predikat dan prestasi membanggakan yang diraih SMKN 2 Buduran tidak bisa dilepaskan dari strategi kepemimpinan kepala sekolah. Tidak hanya dalam hal perlombaan, memimpin lembaga pendidikan juga membutuhkan strategi. Sebagai kepala sekolah, Ernawati memiliki slogan “satu keteladanan lebih bermakna daripada sejuta arahan”. Oleh karena itu, strategi, kerja keras, dan pengabdian Ernawati sebagai kepala sekolah patut diteladani.

Yashinta Dewi

Wening, M. H. & Santosa, A. B. 2020. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menghadapi Era Digital 4.0. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan). Vol. 5, No.1.

Fadhilla, A.R. 2020. Strategi Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Tenaga Kependidikan Saat SFH (Studi From Home) di Masa Pandemi Covid-19. J-PGMI: Jurnal Pendidikan Guru MI. Vol.3, No.2.

https://web.archive.org/web/20220624143257/https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/strategi-smart-antar-ernawati-raih-prestasi, diakses 31 Oktober 2022